TVONE

tvOne (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi nasional di Indonesia. Berawal berasal dari pemanfaatan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 30 Juli 2002 pukul 16:00 WIB oleh Abdul Latief dan dimiliki oleh ALatief Corporation. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan sebagian hiburan ringan lainnya.

 Sejak th. 2007, saham mayoritasnya dimiliki oleh Grup Bakrie (melalui PT Visi Media Asia) yang terhitung miliki stasiun televisi antv, dan Abdul Latief tidak lagi berada di dalam kepemilikan sahamnya. Pada tanggal 14 Februari 2008 pukul 19:30 WIB, Lativi secara formal berubah nama jadi tvOne, bersama komposisi 70 persen berita, sisanya paduan program olahraga dan hiburan. Direktur Utama tvOne saat ini adalah Ahmad R. Widarmana Lativi Pada awal siaran, tvOne dahulu bernama Lativi. Lativi sendiri mendapat izin siaran nasional No. 799/MP/PM/1999 berasal dari Departemen Penerangan pada 25 Oktober 1999, dan sebelumnya jadi salah satu pemenang berasal dari seleksi pendirian televisi yang diumumkan Deppen pada 12 Oktober 1999 (bersama 4 stasiun lain yaitu DVN TV, MetroTV, Trans TV dan Global TV).

 Stasiun televisi ini dimiliki oleh ALatief Corporation (perusahaan yang dimiliki oleh Abdul Latief), dan awalnya bernama Pasaraya TV (PRTV, bersama nama perusahaan PT Pasaraya Media Karya) ketika beroleh izin berasal dari pemerintah. Sebetulnya, PT Pasaraya Media Karya telah didirikan sejak 15 Oktober 1991, dan awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan majalah bernama Pasaraya Belanja (untuk promosi Pasaraya punya Latief), tapi sesudah itu jadi badan usaha berasal dari stasiun televisi baru ini.

 PRTV awalnya diinginkan oleh Latief jadi media bagi perusahaan retailnya, Pasaraya Group.[7] Pada awal th. 2001, Lativi mengawali siaran percobaannya dan membangun stasiun relai televisi di DKI Jakarta. Beberapa bulan sebelum siaran percobaannya, PRTV merubah namanya jadi Lativi yang disita berasal dari nama pendirinya, Abdul Latief (La(tief)tivi), dan nama perusahaannya jadi PT Lativi Media Karya. Siaran Lativi diluncurkan pada 30 Juli 2002, dan awalnya dapat dinikmati di tujuh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.

 Untuk menyukseskan stasiun televisi baru ini, Latief sebelumnya telah merekrut bekas orang-orang yang pernah terlibat di dalam dunia penyiaran layaknya Chrys Kelana dan Desi Anwar berasal dari RCTI.

 Awalnya, Lativi tidak bertujuan sebagai stasiun televisi yang cenderung pada kelas bawah dan menyiarkan program-program agak keras (lebih berbentuk lazim layaknya stasiun televisi lain) layaknya menayangkan sinetron, film Barat atau film Mandarin, dan apalagi sempat mencoba bersama tayangan edukatif dokumenter berbahasa Inggris.

 Lativi terhitung sempat menggandeng Nickelodeon untuk menyiarkan acara kartun darinya layaknya Dora The Explorer, SpongeBob SquarePants, dan Blue's Clues (kemudian rubah ke Global TV) pada th. 2005.Di bulan Ramadan, Lativi terhitung dikenal bersama acara Pildacil (Pemilihan Da'i Cilik) yang cukup kondang dan ditayangkan sebagian kali. Namun, sejalan bersama sulitnya melacak keuntungan dan konsisten merugi (Rp 10-20 miliar/bulan), maka stasiun ini pun sejak 2004 menjadi mencoba menyiarkan acara-acara yang kontroversial (terutama pada malam hari).

 Acara berikut banyak yang berbau erotisme (seperti Layar Tancap, Bisikan Nafsu, acara dangdut dan Komedi Tengah Malam), kekerasan (seperti WWE SmackDown yang pernah memakan korban berasal dari anak-anak), mistis (seperti Pemburu Hantu dan Rahasia Alam Gaib), dan berita kriminalitas yang vulgar layaknya Brutal dan Tikam.

 Tidak pelak, hal itu mengundang polemik dan kontroversi di beragam kalangan masyarakat. Setelah diakuisisi Bakrie, pada 2007 Lativi menjadi kurangi acaranya yang kontroversial, tapi masih senantiasa menayangkan acara hiburan layaknya drama Asia, kartun dan lainnya. Pada September 2007, Lativi sukses beroleh hak siar Liga Utama Inggris 2007-2008.

 Salah satu wujud perubahan pasca beralih kepemilikan tersedia pada logo Lativi, dimana logo rajawali ALatief Corporation dihilangkan dan cuma jadi postingan "Lativi" saja. Mulai Kamis, 14 Februari 2008 pukul 19:30 WIB, Lativi secara formal berubah nama jadi tvOne. Kepastian peresmian nama baru ini disampaikan Direktur utama berasal dari tvOne, Erick Thohir, di dalam jumpa pers Rabu, 13 Februari 2008. Perubahan nama ini adalah upaya kiat manajemen untuk memberi tambahan suatu hal yang berbeda di industri pertelevisian Indonesia.

 Peresmian tvOne akan dijalankan di Plenary Hall, Gedung Jakarta Convention Center, dan ditayangkan secara segera di tvOne menjadi pukul 19:30 WIB. Peresmian tvOne terhitung dijalankan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Pada tanggal 25 Februari 2011, tvOne merubah logonya yaitu di dalam huruf O terdapat gambar peta, bertepatan bersama lagi th. ke-3 tvOne, "Menuju Satu Dunia". Pada th. 2014, tvOne formal miliki hak siar di dalam ajang sepak bola bergengsi di dunia Piala Dunia FIFA 2014 bersama ANTV. Pada tanggal 15 April 2017, tvOne untuk pertama kalinya sejak 9 th. lagi menjadi menayangkan program hiburan, layaknya drama Turki dan acara permainan. Beberapa drama Turki dan acara permainan yang ditayangkan oleh tvOne, sebelumnya terhitung pernah ditayangkan oleh antv.

 Namun untuk jangka panjang, tvOne akan mengarahkan program-program hiburan yang ditayangkan untuk segmentasi pria dan remaja, yang dimulai bersama kembalinya Radio Show pada awal th. 2017. Dengan format baru ini, tvOne diinginkan dapat melampaui peringkat Trans TV dan Trans7 di dalam klasemen tahunan Nielsen, di mana ke dua stasiun televisi berikut sedang mengalami stagnasi pada saat ini. Sayangnya, proses reposisi tvOne kudu terhenti per 31 Juli 2017 sampai batas saat yang tidak ditentukan, diduga gara-gara terdapatnya friksi antara redaksi bersama programming mengenai penjadwalan, serta rating drama Turki dan acara permainan yang tayang di tvOne jadi cenderung rendah dan tidak cocok harapan.

 tvOne pun lagi layaknya semula, jadi TV yang fokus ke tayangan berita dan olahraga. Pada 2018, tvOne terhitung formal jadi salah satu pemegang hak siar Asian Games 2018 bersama TVRI, SCTV, Indosiar, O Channel, dan MetroTV.

 

TV ONE
TVONE

 PERKENALKAN, NARDIDESIGNS adalah usaha advertaising di bidang jasa desain grafis,kami mengerjakan berbagai macam jasa ,antara lain - Jasa pembuatan logo - Jasa pembuatan ilustrasi,back graund _ Jasa pembuatan animasi - Jasa pembuatan seni likis baik canvas,maupun pensil dll untul lebih lanjut silahkan hubungi kami di situs resmi designs

www.nardidesigns.com


 

saksikan selalu  tv online tv one